Selaraskan Lingkungan dan Teknologi Antar Ketua RT di Jakarta Ini ke Cina

https://www.tempo.co/lingkungan/selaraskan-lingkungan-dan-teknologi-antar-ketua-rt-di-jakarta-ini-ke-cina-2061441 Dilansir Dari Tempo.co UPAYA Taufiq Supriadi memadukan keselarasan antara lingkungan, ketahanan pangan, dan teknologi telah mengantarkan dirinya ke Guangzhou, Cina. Ketua RT 08/RW 04 di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu mengunjungi kantor pusat Swirlova—perusahaan pembuat alat pengolahan air–untuk melihat mesin pengolahan air, pengelolaan sampah, pabrik cat untuk menurunkan suhu ruangan, hingga pemanfaatan Akal Imitasi (AI). “Pabriknya ada di Shenzen, saya diajak ke sana juga,” ujarnya saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Barat, pada Rabu, 20 Agustus 2025. Kunjungannya pada dua pekan lalu itu atas undangan dari Swirlova yang sebelumnya telah melihat langsung penerapan konsep pencegah krisis planet untuk RT 08/RW04. Pihak perusahaan berkunjung ke permukiman padat penduduk tersebut pada 30 Juli 2025. Mereka melihat dan banyak bertanya tentang program yang telah dijalankan Taufiq, setelah mengalahkan dua calon lain dan terpilih menjadi Ketua RT pada 14 Oktober 2023. Taufiq merencanakan 40 program yang disebut sebagai media percontohan pembelajaran pencegah krisis planet. Krisis tersebut dikarenakan perubahan iklim, polusi udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Program yang direncanakan di antaranya ada kolam gizi warga untuk balita dan lansia, sumur resapan, sumur artesis sedalam 31 meter, pengelolaan sampah, pembuatan situs web RT, hingga pemasangan 16 Closed-Circuit Television (CCTV) di berbagai titik dalam gang. “Dalam 70 hari sudah tercapai semua,” kata laki-laki berusia 48 tahun tersebut. Kepada orang-orang dari Swirlova, Taufiq menyampaikan bahwa upaya ini dari warga untuk warga dan bisa dinikmati bersama. Sebagai contoh, membuat sistem penyiraman otomatis pada tanaman yang dipajang di atas akuarium ikan di pinggir Jalan Nusa Indah IV Gang 8. Kolam gizi warga yang berada di Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi Taufiq tidak mengetahui persis alasan Swirlova melirik program lingkungannya, namun dia menduga karena berdasarkan ulasan tempat yang dia namakan Planetary Crisis Prevention (Pencegah Krisis Planet) di Google Maps. Selain itu ada dari pemberitaan dan kunjungan dari berbagai instansi dan lembaga untuk belajar di tempat. Salah satu yang dia peroleh adalah penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Ketua RT Pertama yang Menginisiasi Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet. Kemudian perusahaan itu tertarik pada sumur artesis yang airnya bisa dijadikan air minum. Sumur yang diatasnya terpasang pompa jet itu baru diresmikan pada 21 September 2024. Letaknya berada di belakang rumah warga berwarna hijau yang terletak di Jalan Nusa Indah IV Gang 9. Posisinya juga bersebelahan dengan kolam ikan lele dan nila. Sekitar satu bulan air sumur masih kotor karena jarang digunakan, namun lama kelamaan airnya bersih dan layak. Taufiq menuturkan, kebutuhan airnya baru untuk menyiram tanaman dan menyuplai ke kolam ikan. “Singkat cerita, saya diminta apa bisa ke Cina?” tuturnya. Dia pun menerima tawaran tersebut untuk kunjungan pada 6-10 Agustus 2025. Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut langsung mengajukan cuti kepada pimpinannya di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Setelah itu Taufiq berangkat ke Cina bersama Presiden Direktur PT Quantum Synergy Artificial Intelligence (QSAI) Tony Jaya Laksana. Sesampainya di Guangzhou, dia melihat langsung bagaimana sebuah mesin mengelola air tawar menjadi layak minum. Selain itu juga terdapat alat untuk mendeteksi berbagai kandugan zat di dalam air minum. Kunjungan itu pun termasuk membahas rencana program kerja sama. Menurut Taufiq, Swirlova menawarkan pemberian alat pengolahan air sumur menjadi air minum. Namun, dia masih mempertimbangkan penempatan alat tersebut yang berdimensi 1,6 x 4 meter. Apalagi lingkungan di gang RT 08 hanya berjarak sekitar 2 meter antarrumah dan tidak ada lagi lahan kosong. “Saya nggak habis pikir. Ini mungkin rezekinya warga,  tapi ini jadi peluang,” ucapnya. Peluang yang dia maksud adalah potensi menjual air yang telah diolah. Modal yang diperlukan untuk operasional hanya mesin dan listrik. Hasilnya akan kembali lagi ke kas RT dan diputar untuk berbagai keperluan warga. Pelaksana harian Ketua RT 08 sekaligus asisten Taufiq, Arsyad Nurdin, mengatakan Swirlova kemungkinan melihat ada pasar di Indonesia. Kerja sama yang ditawarkan akan ada pemberian lisensi khusus untuk penggunaan mesin pengolahan air. Namun, kata Arsyad, untuk sertifikasinya perlu diuji oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hingga pengujian air di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sampai sertifikasi halal. “Kerja samanya saya belum tahu pasti,” katanya saat ditemui di Jalan Nusa Indah IV Gang 8, Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus 2025. Arsyad mengatakan hasil kunjungan Taufiq ke Cina juga sudah diumumkan dan meminta jajak pendapat kepada warga. Hasilnya ada beberapa opsi penempatan, skema penyewaan dan pembiayaan untuk operasional. Tapi, hingga saat ini belum ada kepastian penempatannya. Penulis : M. Faiz Zaki Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Prof Obi Ketua Asosiasi ARWT Komitmen Jaga Kesatuan Persatuan Bangsa.

Dilampir dari : https://majalahsora.com/prof-obi-ketua-asosiasi-arwt-komitmen-jaga-kesatuan-persatuan-bangsa/ Kota Bandung – Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si., dilantik oleh Drs. H. Sanusi Mawi, M.Si., Ketua DPP Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia, menjadi Ketua ARWT Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat (DPD Jabar), periode 2021-2026  Selasa (14/9/2021), di Gedung A, lantai 2, Ruang Rapat Rektorat Universitas Widyatama (UTama), Jalan Cikutra No 204-A, Kota Bandung. “Saya sendiri tidak pernah terpikirkan untuk menjadi pengurus RW atau RT. Bahkan kalau saya disuruh dan dipilih menjadi Ketua RW atau RT, mending nyumbang untuk kegiatan warga. Tapi sekarang menjadi pengurus asosiasi RT RW se-Jabar saya terima karena ini merupakan amanah,” kata Prof Obi, Rektor UTama biasa disapa, usai dilantik. “Saya sudah berkonsultasi juga dengan Pak Gubernur untuk bisa koordinasi dengan baik, karena asosiasi ini beda dengan forum. ARWT sudah memiliki izin dari Kemenkumham, sehingga resmi asosiasi yang pembinaannya dilakukan oleh Gubernur langsung dengan unsur Muspida” imbuhya. Rencananya dalam waktu dekat, pada hari Jum’at (17/9/2021) dirinya akan melantik Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M., Bupati Sumedang menjadi Ketua ARWT Kabupaten Sumedang. “Setelah itu akan melantik Ketua ARWT Kabupaten Cianjur dan Tasikmalaya, rata-rata kepala daerah,” jelas Prof Obi. Dirinya juga mengungkapkan bahwa ARWT memiliki peran penting dalam mejaga silaturahmi dan keutuhan suatu bangsa. “Kita ketahui begitu terjadi pandemi, reformasi bergabung dengan permasalahan yang ada akhirnya ada kesenjangan, masalah nasional, disintegrasi, kemiskinan dan lain-lain, kalau kita menangani secara gradual di masyarakat bakal sulit,” kata Prof Obi. Oleh sebab itu, menurutnya yang  paling mudah dan bakal langsung mengena ke masyarakat biasanya ada penjelasan dari pengurus RT & RW. “Kita masuk lewat situ kita jaga kesatuan persatuan bangsa melalui Asosiasi ARWT,” pungkasnya. Di tempat yang sama Sanusi Mawi, Ketua DPP ARWT, bangga dengan Prof Obi sekaligus Rektor UTama yang bersedia menjadi Ketua ARWT. “Ini sangat luar biasa, saya bangga sekali. Oleh Prof Obi, nantinya ARWT bisa intensif koordinasi dengan pemerintahan daerah, provinsi dan pusat,” kata Sanusi yang pernah menjabat sebagai Sekda Kabupaten Sumedang. Dirinya juga berharap agar ARWT ke depan bisa mengikis masalah sosial di masyarakat seperti kesenjangan antara si miskin dan kaya termasuk isu integrasi. Di samping itu menguatkan lagi rasa gotong-royong dan kekeluargaan di masyarakat. “Hal tersebut harus ditingkatkan dijaga dan dipelihara. Paling sentral di tingkat RT RW ini kita harus dibina dipelihara,” kata Sanusi. Peran ARWT juga menurut Sanusi bisa menjadi wadah dalam menampung aspirasi masyarakat, membantu pemerintah dan mitra pemerintah melayani masyarakat. Dirinya juga tidak memungkiri bahwa hal tersebut harus didukung oleh  SDM yang baik. “Termasuk keyakinan dalam beragama, akhlaq, visi misi, filosofi moral, adanya senyum, salam, sapa, sopan, santun dan silaturahmi, salam persahabatan biar Indonesia bersatu NKRI terjaga terpelihara,” kata Sanusi. Sementara Drs. Masduki Achmad, Ak., Penasehat ARWT Jabar, mengungkapkan bahwa terpilihnya, Prof Obi menjadi Ketua ARWT bisa menjadi teladan bagi masyarakat. “Beliau sebagai Profesor, Rektor juga. Pribadi yang bisa diteladani. Salah satu unsur yang bisa membantu dalam pengembangan penyelesaian RT RW dan masyarakat,” kata Masduki, yang pernah menjadi Kepala DAOP II PT KAI. Ia menambahkan bahwa Prof Obi juga di lingkungan nya merupakan pribadi yang sangat peduli dengan lingkungan sekitar. Saat ada warganya yang terpapar COVID-19, Prof Obi memberikan bantuan dari uang pribadinya. “Kebetulan kami betetangga tinggal di Komplek Citra Green Garden, Cikutra, Prof, Obi sangat dermawan,” pungkasnya. Berikut Susunan Pengurus ARWT Indonesia DPD Jabar Penasehat: Rachmat Sulaeman, S.IP.; Drs. Masduki Achmad, Ak. Ketua: Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si; Ketua Harian: Dr. Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG. Dip; Ketua 1: Dr. H. Deden Sutisna, M.Si.; Ketua 2: Henry Meytra Taufik, S.E., M.M.; Ketua 3: Mardi, S.T.; Sekretaris: Amiruddin Setiawan, S.Sos. M,Si.; Wakil Sekretaris 1: Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M.; Wakil Sekretaris 2: Atang Mahpudin, S.AP.; Bendahara: Herdian, S.T. [SR]***