https://www.liputan6.com/news/comment/6144962/bawa-ilmu-dari-guangzhou-malaka-jaya-bakal-jadi-daerah-percontohan-teknologi-air-siap-minum Liputan6.com, Jakarta Malaka Jaya akan menjadi daerah percontohan pemanfaatan teknologi air siap minum di kawasan padat penduduk. Keberhasilan itu diadopsi dari teknologi ramah lingkungan hasil studi Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Jakarta Timur, Dr. Taufiq Supriadi yang datang langsung ke Kota Guangzhou, Tiongkok. Kunjungan ini merupakan hasil dari undangan resmi langsung dari perusahaan Swirlova Inc. di Guangzhou, Tiongkok. Undangan itu sebagai apresiasi atas Media Percontohan Pencegahan Krisis Planet yang telah dikembangkan di RT8 RW4 Malaka Jaya, dan sudah tercatat di Google Maps serta mendapatkan perhatian di dunia internasional. Program ini akan dikembangkan untuk melengkapi dan akan menjadi tambahan Item di Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet Malaka Jaya. Inovasi Lokal Selain itu, akan ditambah inovasi lokal lainnya seperti pembuatan kolam lele di atas saluran U-ditch serta pemanfaatan sumur resapan dalam dan pemanfaatan lubang biopori untuk mengolah sampah organik. Tujuannya untuk mengurangi beban/bau ke landfill/TPA. Dukungan Walikota juga diharapkan menjadikan Jakarta Timur sebagai role model nasional dalam pengelolaan lingkungan berbasis kemandirian warga, data, dan teknologi. “Saya mendukung upaya Dr. Taufiq untuk menjaga lingkungan tetap lestari dengan cara masing-masing sesuai Pasal 70 ayat (1) UU 32/2009 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Saya sepakat dengan Wakil Ketua Umum DPP ARWT Indonesia ini bahwa sebagai pemimpin di lingkungan terkecil harus komit pada pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, sosial yang diterima, dan ekonomi yang layak,” ujar Dr. Munjirin. “Jadi ide-ide beliau (Dr. Taufiq, red) di kawasan padat penduduk harus didukung dan disebarkan kepada wilayah lain. Terlebih lagi, Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya ini adalah juga sebagai Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Rukun Warga Rukun Tetangga Indonesia (ARWT Indonesia) yang berpotensi dapat menyebarkan gagasan ini lebih luas yang akan mendukung Presiden dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dan pangan warga,” lanjutnya. Berharap jadi Daerah Percontohan Nasional dan Internasional Dalam penutupannya, Dr. Taufiq menyampaikan bahwa semua inisiatif tersebut merupakan persembahan untuk mendukung visi Jakarta Timur yang lestari, transparan dan guyub. Oleh karena itu, ia berharap agar Jakarta Timur dapat menjadi percontohan nasional sampai internasional. “Semua inisiatif ini kami persembahkan untuk mendukung visi Jakarta Timur yang lestari, transparan, dan guyub. Harapan kami, dengan dukungan Bapak Walikota, Jakarta Timur dapat menjadi percontohan nasional bahkan internasional,” ucap Taufiq. Audiensi ini turut didampingi oleh Asisten Ekonomi Jakarta Timur, Fauzi dan Arsyad Pengurus RT8, serta diakhiri dengan penyerahan Buku “Suara-Suara dari Pos Ronda” sebagai hasil kerja bidang Litbang ARWT Indonesia yang didalamnya ada testimony dari Dr. Munjirin (TS/Wang).
Category: Berita

Selaraskan Lingkungan dan Teknologi Antar Ketua RT di Jakarta Ini ke Cina
https://www.tempo.co/lingkungan/selaraskan-lingkungan-dan-teknologi-antar-ketua-rt-di-jakarta-ini-ke-cina-2061441 Dilansir Dari Tempo.co UPAYA Taufiq Supriadi memadukan keselarasan antara lingkungan, ketahanan pangan, dan teknologi telah mengantarkan dirinya ke Guangzhou, Cina. Ketua RT 08/RW 04 di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu mengunjungi kantor pusat Swirlova—perusahaan pembuat alat pengolahan air–untuk melihat mesin pengolahan air, pengelolaan sampah, pabrik cat untuk menurunkan suhu ruangan, hingga pemanfaatan Akal Imitasi (AI). “Pabriknya ada di Shenzen, saya diajak ke sana juga,” ujarnya saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Barat, pada Rabu, 20 Agustus 2025. Kunjungannya pada dua pekan lalu itu atas undangan dari Swirlova yang sebelumnya telah melihat langsung penerapan konsep pencegah krisis planet untuk RT 08/RW04. Pihak perusahaan berkunjung ke permukiman padat penduduk tersebut pada 30 Juli 2025. Mereka melihat dan banyak bertanya tentang program yang telah dijalankan Taufiq, setelah mengalahkan dua calon lain dan terpilih menjadi Ketua RT pada 14 Oktober 2023. Taufiq merencanakan 40 program yang disebut sebagai media percontohan pembelajaran pencegah krisis planet. Krisis tersebut dikarenakan perubahan iklim, polusi udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Program yang direncanakan di antaranya ada kolam gizi warga untuk balita dan lansia, sumur resapan, sumur artesis sedalam 31 meter, pengelolaan sampah, pembuatan situs web RT, hingga pemasangan 16 Closed-Circuit Television (CCTV) di berbagai titik dalam gang. “Dalam 70 hari sudah tercapai semua,” kata laki-laki berusia 48 tahun tersebut. Kepada orang-orang dari Swirlova, Taufiq menyampaikan bahwa upaya ini dari warga untuk warga dan bisa dinikmati bersama. Sebagai contoh, membuat sistem penyiraman otomatis pada tanaman yang dipajang di atas akuarium ikan di pinggir Jalan Nusa Indah IV Gang 8. Kolam gizi warga yang berada di Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi Taufiq tidak mengetahui persis alasan Swirlova melirik program lingkungannya, namun dia menduga karena berdasarkan ulasan tempat yang dia namakan Planetary Crisis Prevention (Pencegah Krisis Planet) di Google Maps. Selain itu ada dari pemberitaan dan kunjungan dari berbagai instansi dan lembaga untuk belajar di tempat. Salah satu yang dia peroleh adalah penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Ketua RT Pertama yang Menginisiasi Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet. Kemudian perusahaan itu tertarik pada sumur artesis yang airnya bisa dijadikan air minum. Sumur yang diatasnya terpasang pompa jet itu baru diresmikan pada 21 September 2024. Letaknya berada di belakang rumah warga berwarna hijau yang terletak di Jalan Nusa Indah IV Gang 9. Posisinya juga bersebelahan dengan kolam ikan lele dan nila. Sekitar satu bulan air sumur masih kotor karena jarang digunakan, namun lama kelamaan airnya bersih dan layak. Taufiq menuturkan, kebutuhan airnya baru untuk menyiram tanaman dan menyuplai ke kolam ikan. “Singkat cerita, saya diminta apa bisa ke Cina?” tuturnya. Dia pun menerima tawaran tersebut untuk kunjungan pada 6-10 Agustus 2025. Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut langsung mengajukan cuti kepada pimpinannya di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Setelah itu Taufiq berangkat ke Cina bersama Presiden Direktur PT Quantum Synergy Artificial Intelligence (QSAI) Tony Jaya Laksana. Sesampainya di Guangzhou, dia melihat langsung bagaimana sebuah mesin mengelola air tawar menjadi layak minum. Selain itu juga terdapat alat untuk mendeteksi berbagai kandugan zat di dalam air minum. Kunjungan itu pun termasuk membahas rencana program kerja sama. Menurut Taufiq, Swirlova menawarkan pemberian alat pengolahan air sumur menjadi air minum. Namun, dia masih mempertimbangkan penempatan alat tersebut yang berdimensi 1,6 x 4 meter. Apalagi lingkungan di gang RT 08 hanya berjarak sekitar 2 meter antarrumah dan tidak ada lagi lahan kosong. “Saya nggak habis pikir. Ini mungkin rezekinya warga, tapi ini jadi peluang,” ucapnya. Peluang yang dia maksud adalah potensi menjual air yang telah diolah. Modal yang diperlukan untuk operasional hanya mesin dan listrik. Hasilnya akan kembali lagi ke kas RT dan diputar untuk berbagai keperluan warga. Pelaksana harian Ketua RT 08 sekaligus asisten Taufiq, Arsyad Nurdin, mengatakan Swirlova kemungkinan melihat ada pasar di Indonesia. Kerja sama yang ditawarkan akan ada pemberian lisensi khusus untuk penggunaan mesin pengolahan air. Namun, kata Arsyad, untuk sertifikasinya perlu diuji oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hingga pengujian air di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sampai sertifikasi halal. “Kerja samanya saya belum tahu pasti,” katanya saat ditemui di Jalan Nusa Indah IV Gang 8, Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus 2025. Arsyad mengatakan hasil kunjungan Taufiq ke Cina juga sudah diumumkan dan meminta jajak pendapat kepada warga. Hasilnya ada beberapa opsi penempatan, skema penyewaan dan pembiayaan untuk operasional. Tapi, hingga saat ini belum ada kepastian penempatannya. Penulis : M. Faiz Zaki Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Dari Gang Sempit di Jakarta Timur, Aksi Lingkungan Dr. Taufiq Menggema Hingga Mancanegara
https://www.liputan6.com/on-off/read/6131051/dari-gang-sempit-di-jakarta-timur-aksi-lingkungan-dr-taufiq-menggema-hingga-mancanegara Liputan6.com, Jakarta Dr. Taufiq Supriadi, Ketua RT 08 RW 04, Malaka Jaya, Jakarta Timur, adalah sosok di balik gerakan lingkungan yang mengguncang dunia. Lokasi tepatnya berada di sebuah gang sempit di Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebagai Ketua RT, bertahun-tahun Taufiq melihat tanda-tanda kerusakan lingkungan: air sumur keruh, udara panas yang tak lagi sejuk, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan sampah yang menumpuk menyebabkan bau, air yang terbuang sia-sia. “Kalau kita diam, anak cucu kita yang akan menanggung akibatnya,” ujarnya. Dari keresahan tersebut, lahirlah Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet, sebuah pusat edukasi lingkungan berisi 43 inovasi nyata, mulai dari kolam gizi warga untuk balita dan lansia, sumur resapan dalam, lampu tenaga surya, Teknik penyiraman otomatis, contoh penampungan air hujan, pengelolaan sampah terpadu, hingga lubang resapan biopori untuk sampah organik. Dari Kampung ke Panggung Dunia Inovasi terhadap gerakan peduli lingkungan ini mengantarkan Taufiq meraih beberapa penghargaan penting seperti: Selain itu, puncak prestasinya adalah undangan langsung ke Guangzhou, Tiongkok untuk mempelajari teknologi pengolahan air Swirl Ova, solusi mutakhir yang dapat mengatasi krisis air global. Taufiq juga mendapatkan pengetahuan teknologi ramah lingkungan lain seperti lapisan dinding inovatif yang mampu menurunkan suhu ruangan secara alami, sehingga mengurangi penggunaan AC, dan berbagai pengetahuan lain dari Negeri Tionghoa dalam mitigasi krisis planet. Advertisement Ilmu yang Tidak Hanya Disimpan Semua pengetahuan yang dimiliki Taufik selalu ia bawa pulang untuk dibagikan ke warga. Kampungnya menjadi laboratorium hidup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Tempat di mana teori dan aksi berpadu demi masa depan bumi yang tetap lestari. Taufik mengucapkan pesan yang mendalam. Ia mengatakan jika gerakan dari kampung kecil ternyata bisa memberikan dampak untuk global. Di akhir kalimatnya, ia juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk terus menjaga bumi bersama-sama. “Dari kampung kecil, dengan inisiatif lokal, kita bisa memberi dampak global. Mari jaga bumi bersama,” tutup Taufiq.

Dari Gang Sempit, Hingga ke Mancanegara. Untuk Lingkungan Yang Lebih Baik.
https://metropolitanpost.id/aksi-lingkungan-dari-gang-sempit-hingga-melenggang-ke-mancanegara/ Guangzhou, 9 Agustus 2025 –Di sebuah gang sempit RT.8 RW.4 di Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, aktivitas sehari-hari biasanya diwarnai suara obrolan warga, anak-anak bermain, dan aroma masakan dari dapur sederhana. Namun, dari salah satu sudut kampung ini, lahir gerakan lingkungan yang mengguncang dunia. Sosok di balik layar adalah Dr. Taufiq Supriadi, Ketua RT 08 RW 04, Malaka Jaya, Jakarta Timur, yang membuktikan bahwa perubahan global bisa dimulai dari lingkungan terkecil di sekeliling kita. Berawal dari Keresahan, Berbuah Gerakan Bertahun-tahun Taufiq melihat tanda-tanda kerusakan lingkungan: air sumur keruh, udara panas yang tak lagi sejuk, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan sampah yang menumpuk menyebabkan bau, air yang terbuang sia-sia. “Kalau kita diam, anak cucu kita yang akan menanggung akibatnya,” ujarnya. Dari keresahan itu, lahirlah Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet, sebuah pusat edukasi lingkungan berisi 43 inovasi nyata, mulai dari kolam gizi warga untuk baloita dan lansia, sumur resapan dalam, lampu tenaga surya, Teknik penyiraman otomatis, contoh penampungan air hujan, pengelolaan sampah terpadu, hingga lubang resapan biopori untuk sampah organik. Dari Kampung ke Panggung DuniaInovasi ini mengantarkan Taufiq meraih:1. Rekor MURI: Ketua RT pertama di Indonesia yang menciptakan mediapembelajaran pencegah krisis planet.2. HAKI: Penghargaan dari negara atas kekayaan Intelektualnya dalam mencegah Krisis.Planet di bidang lingkungan.3. Kalpataru 2024: Penghargaan dari Negara sebagai Nominator Penerima Kalpatarukatagori Pengabdi Lingkungan Tingkat Nasional tahun 2024 mewakili Provinsi DKIJakarta.4. Excellence Award: Penghargaan dari International Board of Standards ataskontribusi di bidang lingkungan.Undangan Eksklusif ke TiongkokPuncak prestasinya adalah undangan langsung ke Guangzhou, Tiongkok untuk mempelajari teknologi pengolahan air Swirlova, solusi mutakhir yang dapat mengatasi krisis air global. Taufiq juga mendapatkan pengetahuan teknologi ramah lingkungan lain seperti lapisan dinding inovatif yang mampu menurunkan suhu ruangan secara alami, sehingga mengurangi penggunaan AC, dan berbagai pengetahuan lain dari Negeri Tionghoa dalam memitigasi krisis planet. Ilmu yang Tidak Hanya DisimpanSemua pengetahuan yang dia miliki termasuk dari sertifikasi internasional bidang lingkungan hidup yang dimilikinya, bahkan pengetahuan dari luar negeri dibawa pulang untuk dibagikan ke warga. Kampungnya dijadikan sebagai laboratorium hidup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, tempat di mana teori dan aksi berpadu demi masa depan bumi yang tetap lestari. Pesan untuk Dunia“Dari kampung kecil, dengan inisiatif local, kita bisa memberi dampak global. Mari jaga bumi bersama,” tutup Taufiq dengan senyum penuh keyakinan.

Prof Obi Ketua Asosiasi ARWT Komitmen Jaga Kesatuan Persatuan Bangsa.
Dilampir dari : https://majalahsora.com/prof-obi-ketua-asosiasi-arwt-komitmen-jaga-kesatuan-persatuan-bangsa/ Kota Bandung – Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si., dilantik oleh Drs. H. Sanusi Mawi, M.Si., Ketua DPP Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia, menjadi Ketua ARWT Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat (DPD Jabar), periode 2021-2026 Selasa (14/9/2021), di Gedung A, lantai 2, Ruang Rapat Rektorat Universitas Widyatama (UTama), Jalan Cikutra No 204-A, Kota Bandung. “Saya sendiri tidak pernah terpikirkan untuk menjadi pengurus RW atau RT. Bahkan kalau saya disuruh dan dipilih menjadi Ketua RW atau RT, mending nyumbang untuk kegiatan warga. Tapi sekarang menjadi pengurus asosiasi RT RW se-Jabar saya terima karena ini merupakan amanah,” kata Prof Obi, Rektor UTama biasa disapa, usai dilantik. “Saya sudah berkonsultasi juga dengan Pak Gubernur untuk bisa koordinasi dengan baik, karena asosiasi ini beda dengan forum. ARWT sudah memiliki izin dari Kemenkumham, sehingga resmi asosiasi yang pembinaannya dilakukan oleh Gubernur langsung dengan unsur Muspida” imbuhya. Rencananya dalam waktu dekat, pada hari Jum’at (17/9/2021) dirinya akan melantik Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M., Bupati Sumedang menjadi Ketua ARWT Kabupaten Sumedang. “Setelah itu akan melantik Ketua ARWT Kabupaten Cianjur dan Tasikmalaya, rata-rata kepala daerah,” jelas Prof Obi. Dirinya juga mengungkapkan bahwa ARWT memiliki peran penting dalam mejaga silaturahmi dan keutuhan suatu bangsa. “Kita ketahui begitu terjadi pandemi, reformasi bergabung dengan permasalahan yang ada akhirnya ada kesenjangan, masalah nasional, disintegrasi, kemiskinan dan lain-lain, kalau kita menangani secara gradual di masyarakat bakal sulit,” kata Prof Obi. Oleh sebab itu, menurutnya yang paling mudah dan bakal langsung mengena ke masyarakat biasanya ada penjelasan dari pengurus RT & RW. “Kita masuk lewat situ kita jaga kesatuan persatuan bangsa melalui Asosiasi ARWT,” pungkasnya. Di tempat yang sama Sanusi Mawi, Ketua DPP ARWT, bangga dengan Prof Obi sekaligus Rektor UTama yang bersedia menjadi Ketua ARWT. “Ini sangat luar biasa, saya bangga sekali. Oleh Prof Obi, nantinya ARWT bisa intensif koordinasi dengan pemerintahan daerah, provinsi dan pusat,” kata Sanusi yang pernah menjabat sebagai Sekda Kabupaten Sumedang. Dirinya juga berharap agar ARWT ke depan bisa mengikis masalah sosial di masyarakat seperti kesenjangan antara si miskin dan kaya termasuk isu integrasi. Di samping itu menguatkan lagi rasa gotong-royong dan kekeluargaan di masyarakat. “Hal tersebut harus ditingkatkan dijaga dan dipelihara. Paling sentral di tingkat RT RW ini kita harus dibina dipelihara,” kata Sanusi. Peran ARWT juga menurut Sanusi bisa menjadi wadah dalam menampung aspirasi masyarakat, membantu pemerintah dan mitra pemerintah melayani masyarakat. Dirinya juga tidak memungkiri bahwa hal tersebut harus didukung oleh SDM yang baik. “Termasuk keyakinan dalam beragama, akhlaq, visi misi, filosofi moral, adanya senyum, salam, sapa, sopan, santun dan silaturahmi, salam persahabatan biar Indonesia bersatu NKRI terjaga terpelihara,” kata Sanusi. Sementara Drs. Masduki Achmad, Ak., Penasehat ARWT Jabar, mengungkapkan bahwa terpilihnya, Prof Obi menjadi Ketua ARWT bisa menjadi teladan bagi masyarakat. “Beliau sebagai Profesor, Rektor juga. Pribadi yang bisa diteladani. Salah satu unsur yang bisa membantu dalam pengembangan penyelesaian RT RW dan masyarakat,” kata Masduki, yang pernah menjadi Kepala DAOP II PT KAI. Ia menambahkan bahwa Prof Obi juga di lingkungan nya merupakan pribadi yang sangat peduli dengan lingkungan sekitar. Saat ada warganya yang terpapar COVID-19, Prof Obi memberikan bantuan dari uang pribadinya. “Kebetulan kami betetangga tinggal di Komplek Citra Green Garden, Cikutra, Prof, Obi sangat dermawan,” pungkasnya. Berikut Susunan Pengurus ARWT Indonesia DPD Jabar Penasehat: Rachmat Sulaeman, S.IP.; Drs. Masduki Achmad, Ak. Ketua: Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si; Ketua Harian: Dr. Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG. Dip; Ketua 1: Dr. H. Deden Sutisna, M.Si.; Ketua 2: Henry Meytra Taufik, S.E., M.M.; Ketua 3: Mardi, S.T.; Sekretaris: Amiruddin Setiawan, S.Sos. M,Si.; Wakil Sekretaris 1: Galuh Boga Kuswara, S.E., M.M.; Wakil Sekretaris 2: Atang Mahpudin, S.AP.; Bendahara: Herdian, S.T. [SR]***

Kolaborasi IP-KI dan ARWT Jadi Langkah Konkret untuk Lingkungan Lestari
Ditulis Oleh: Ichsan Emrald Alamsyah https://republika.co.id/berita//sgpp1m349/kolaborasi-ip-ki-dan-arwt-jadi-langkah-konkret-untuk-lingkungan-lestari REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum DPP Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI), H. Baskara Sukarya, membahas upaya menjaga pelestarian lingkungan dalam Podcast Asosiasi Rukun Warga Rukun Tetangga Se-Indonesia (ARWT). Podcast Penjaga Nusantara episode ke-7 ini berlangsung di Rumah Podcast Penjaga Nusantara dan dipandu oleh Taufiq Supriadi, yang juga merupakan Founder Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet di Malaka Jaya serta Wakil Ketua Umum ARWT Se-Indonesia. Dalam diskusi tersebut, H. Baskara Sukarya menekankan tujuan pembentukan IP-KI, yang adalah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan nasional. Selain itu, IP-KI juga berperan dalam berbagai inisiatif yang mendukung kemerdekaan dan pembangunan Indonesia. Baskara menyatakan bahwa IP-KI sangat mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat melalui edukasi dan aksi nyata seperti penanaman pohon dan pengelolaan sampah. “Kami ingin bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menerapkan program-program lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan dan bela bangsa,” ujar Baskara Sukarya. Ia juga mengapresiasi dan berkenan untuk bekerja sama dengan RT dalam program edukasi dan sosialisasi lingkungan. Salah satu contohnya adalah kegiatan di RT8 RW4 Malaka Jaya yang mendukung inisiatif 40 item pencegah krisis planet, termasuk pengelolaan sampah dan penanaman pohon. Sementara Taufiq Supriadi, menyebut hadirnya Ketua Umum IP-KI, Baskara Sukarya, di acara ini menjadi penyegaran dan pencerahan bagi Sobat Penjaga Nusantara dalam mengembangkan pemikiran alam menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Taufiq juga menyoroti sejarah IP-KI sebagai organisasi kebangsaan tertua di Indonesia yang didirikan oleh Jenderal Nasution dan Jenderal Gatot Subroto pada 20 Mei 1954. Menurutnya, IP-KI memiliki program utama untuk menjaga ekosistem, keanekaragaman hayati, dan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan. “IP-KI ini jelas sangat luar biasa, dan semoga semakin banyak tokoh negara ini yang berkenan membahas lingkungan hidup supaya lingkungan kita tetap lestari,” pungkas Taufiq Supriadi.

Asosiasi RW dan RT Dorong Pj Bupati Majalengka Naikan Insentif Kesejahteraan
Ditulis Oleh : Jaja Su,marja Diedit Oleh : Arita Mulat Kristianadewi https://rri.co.id/daerah/834790/asosiasi-rw-dan-rt-dorong-pj-bupati-majalengka-naikan-insentif-kesejahteraanKBRN, Majalengka: Menindaklanjuti aspirasi pengurus RT dan RW di Majalengka, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia menyatakan komitmen mereka untuk terus memperjuangkan peningkatan insentif bagi para ketua RT dan RW di seluruh Indonesia. Insentif yang diterima saat ini dianggap sangat minim dan tidak sebanding dengan tanggung jawab besar yang mereka emban dalam menjaga kerukunan dan ketertiban warga di wilayah masing-masing. Ketua DPC Asosiasi RW RT/ARWT Kabupaten Majalengka H. A.Irwan Bola mengatakan, para ketua RT dan RW adalah garda terdepan dalam menyelesaikan berbagai masalah warga, mulai dari pertikaian antar warga hingga penanganan kasus kesehatan darurat. “Saat ini, insentif yang diterima oleh para ketua RT dan RW jauh dari cukup. Di Jawa Barat, rata-rata insentifnya berkisar Rp150-200 ribu per bulan, kecuali di Kabupaten Cianjur yang sudah mencapai Rp500.000 per bulan berkat perjuangan ARWT Indonesia,” ucap Bendahara Umum DPP ARWT H Irwan Bola. Menurut H Irwan, yang juga dikenal sebagai pengusaha bola dari Majalengka, menyatakan bahwa ARWT sedang berupaya untuk meningkatkan insentif tersebut menjadi setara Rp 500 ribu per bulan di seluruh Jawa Barat, salah satunya di Majalengka. Langkah ini, kata dia, diharapkan dapat memberikan penghargaan yang sesuai atas peran penting yang dimainkan oleh para ketua RT dan RW dalam masyarakat. “Kami menganggap bahwa insentif yang diberikan saat ini tidak sebanding dengan beban tugas yang mereka pikul. Oleh karena itu, kami akan memperjuangkan agar insentif ini bisa meningkat secara signifikan,” katanya, Kamis (18/7/2024). Menurut Irwan Bola, idealnya insentif untuk ketua RT dan RW adalah sekitar Rp 1 juta per bulan. Namun, untuk mencapai angka tersebut, selain dari APBD, dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat diperlukan. “Dalam jangka panjang, kami berharap insentif ini dapat ditingkatkan hingga mencapai standar Upah Minimum Regional (UMR) di Jawa Barat. Namun, hal ini hanya bisa direalisasikan dengan dukungan dari APBN,” ujarnya. Irwan menegaskan pentingnya pengawalan terhadap anggaran besar yang dialokasikan untuk daerah, agar dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan dan motivasi para pemimpin masyarakat ini. “Uang negara itu adalah uang rakyat, termasuk uang para ketua RW dan RT. Oleh karena itu, anggaran besar tersebut harus diawasi dan dikelola dengan baik agar dapat dialokasikan untuk meningkatkan insentif para ketua RT dan RW, khususnya di Majalengka atau di Provinsi Jawa Barat,” katanya. Selain fokus pada peningkatan insentif, ARWT juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme para ketua RT dan RW agar mereka lebih dihormati dan diakui, setara dengan kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). “Kami akan terus mensinergikan dan mengkolaborasikan peran RT dan RW dengan Pemerintahan Desa dan BPD. Kolaborasi ini sudah berjalan, namun kami ingin memformalkannya agar lebih efektif,” ucapnya Irwan Bola. Menurut dia, kenaikan insentif ini diharapkan dapat memberikan motivasi lebih bagi para ketua RT dan RW untuk terus bekerja keras dalam menjaga kerukunan dan ketertiban di lingkungan dan peningkatan insentif dan kapasitas, para ketua RT dan RW diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan efektif. (*)

Rangkul Semua Golongan Danlanud Wiriadinata Hadiri Halal Bihalal DPC ARWT Kota Tasikmalaya
TNI AU. Sebagai pejabat baru dilingkungan Kota Tasikmalaya Danlanud Wiriadinata Letkol Pnb Adi P. Buana, S.H., M.I Pol., terus merangkul semua golongan untuk memperkenalkan diri sekaligus memberi citra yang baik untuk satuan yang dipimpinnya yakni Lanud Wiriadinata. Untuk itu Danlanud Wiriadinata berkesempatan menghadiri acara Halal Bihalal ARWT Kota Tasikmalaya yang diselenggarakan di Rumah Makan Sambal Hejo Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Minggu, (22/05/2022). ARWT adalah Asosiasi Rukun Warga dan Tetangga yang berbentuk organisasi masyarakat dan bertujuan membantu program pemerintah dalam percepatan pembangunan bangsa, membantu kepentingan pemerintah terhadap kepentingan masyarakat secara timbal balik serta menggalang dan mengkoordinir keberadaan RW dan RT dalam melaksanakan berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kehidupan beragama. Mengusung tema “Spirit Silaturahmi Untuk Meningkatkan Sinergi Antar Pengurus ARWT Kota Tasikmalaya” menurut Ketua DPC ARWT Kota Tasikmalaya H Odang Saepudin, S.E., kegiatan ini juga sekaligus dirangkaikan dengan pelantikan pengurus PAC ARWT Tingkat Kecamatan Kota Tasikmalaya. Ditulis Oleh : Wiriadinata

Insentif RT RW Minim, DPP ARWT Perjuangkan Kenaikan Jadi Rp500 Ribu/Bulan
Sumber Artikel berjudul ” Insentif RT RW Minim, DPP ARWT Perjuangkan Kenaikan Jadi Rp500 Ribu/Bulan “, selengkapnya dengan link: https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-017692037/insentif-rt-rw-minim-dpp-arwt-perjuangkan-kenaikan-jadi-rp500-ribubulan PIKIRAN RAKYAT-Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia, akan terus memperjuangkan peningkatan insentif para ketua RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) se- Indonesia. Pasalnya, insentif yang saat ini didapat dari pemerintah sangat minim. Bahkan besaran insentif yang diterima dinilai tidak sebanding dengan beban berat yang diemban dalam menjaga kerukunan dan ketertiban warga di masing-masing wilayahnya. “Para ketua RT dan RW itu sebagai garda terdepan di lingkungan warga. Tugas mereka cukup berat. Aya warga nu garelut (ada warga yang berkelahi) atau warga nu geuring (yang sakit), ketua RT dan RW lah yang mengurusnya. Sampai-sampai ada warga yang belum dapat BPJS Kesehatan, mereka yang dimarahi. Ketika Pemilu seperti sekarang ini, para ketua RT dan RW ikut disibukan dalam proses pelaksanaanya. Akan tetapi, insentif yang mereka dapat minim, jauh tidak sebanding dengan beban tugas yang mereka pikul,” ujar Bendahara Umum DPP ARWT Indonesia A. Irwan Bola di Sumedang, Rabu 7 Februari 2024. Berangkat dari keprihatinan itu lah, lanjut dia, dia bertekad dan sudah berupaya memperjuangkan peningkatan insentif para ketua RT dan RW se-Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Ada dua kapasitas yang dipakai untuk memperjuangkan perbaikan kesejahteraan para ketua RT dan RW. Selain melalui jalur organisasi Perkumpulan ARWT, juga dengan pencalonannya di DPD RI pada Pemilu sekarang ini. Irwan Bola yang dikenal luas sebagai pengusaha bola (bola sepak) dari Majalengka menyebutkan, insentif yang diterima para ketua RT dan RW khususnya di Jabar rata-rata di kisaran Rp 150-200.000/ bulan. Terkecuali di Kabupaten Cianjur yang sudah menembus Rp 500.000/bulan. “Insentif RT dan RW di Cianjur bisa Rp 500.000/bulan, hasil perjuangan pengurus ARWT Indonesia. Nah, kami akan memperjuangkan kenaikan insentif para ketua RT dan RW se-Jabar supaya merata Rp 500.000/bulan, seperti halnya di Cianjur,” tuturnya Sebetulnya, kata dia, nilai insentif sebesar itu adalah jumlah minimal. Idealnya, dua kali lipat, yaitu Rp 1 juta/ bulan. Terkait hal itu, ARWT sudah mengajukan peningkatan insentif RT dan RW Rp 1 juta/bulan. “Saya akan terus memperjuangkan peningkatan insentif RT dan RW, maksimal bisa menembus Rp 1 juta/ bulan,” tuturnya dengan penuh semangat. Bahkan bukan mustahil secara jangka panjang, insentif RT dan RW bisa diperjuangkan hingga menembus senilai UMR di Jawa Barat. Akan tetapi, anggarannya mesti bersumber dari APBN. “Sebab, kalau dianggarkan dari APBD, nonsense bisa terealisasi. Jadi, harus dari APBN, ” ujar Irwan. Menurutnya, upaya meningkatkan insentif sampai standar maksimal apalagi sampai senilai UMR, bukan isapan jempol belaka. Sebab, dirinya tahu persis kondisi keuangan APBN di pemerintah pusat. Dari sekira Rp 3.000 triliun anggaran di APBN, Rp 1.000 triliun di antaranya dialokasikan ke daerah, berupa DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus), Dana Desa, dan lain sebagainya. Lebih jauh Irwan Bola menegaskan, uang negara itu uang rakyat, termasuk uang para ketua RW dan RT juga. Uang tersebut menjadi “rebutan” di daerah. Oleh karena itu, anggaran yang besar tersebut harus ada yang mengawal. “Kami akan me-manage RT dan RW sekaligus meningkatkan kapasitasnya, supaya anggaran yang besar itu bisa dialokasikan pula untuk peningkatan insentif para ketua RT dan RW, khususnya se-Jabar,” ucap pengusaha yang produksi bola sepaknya pernah dipakai Piala Dunia di Prancis tahun 1998 silam. Ia menambahkan, dirinya juga berupaya seoptimal mungkin meningkatkan kapasitas RT dan RW supaya mereka dihormati, layaknya kepala desa dan BPD. Upaya lainnya, akan lebih mensinergiskan sekaligus mengolaborasikan peran RT dan RW dengan Pemerintahan Desa dan BPD. “Memang kolaborasinya sudah jalan, tapi secara formal belum. Ini juga yang akan saya upayakan,” tutur Irwan Bola yang aktif di beberapa organisasi.*** Sumber Artikel berjudul ” Insentif RT RW Minim, DPP ARWT Perjuangkan Kenaikan Jadi Rp500 Ribu/Bulan “, selengkapnya dengan link: https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-017692037/insentif-rt-rw-minim-dpp-arwt-perjuangkan-kenaikan-jadi-rp500-ribubulan Penulis: Adang Jukardi Editor: Nuryani

Demo Simpatik OTD Waduk Jatigede 364 PERSONIL Warga Akan Hentikan Kegiatan Proyek Jatigede Bila Tuntutannya Tak Dipenuhi
Ribuan massa membanjiri Kantor Satuan Kerja NVT Pembangunan Waduk Jatigede beberapa waktu lalu. Ribuan massa yang terdiri dari 34 desa tersebut menuntut berbagai permasalahan yang timbul sehubungan dengan pembangunan waduk yang menurut mereka merugikan masyarakat. Aksi yang dikoordinir Konsorsium OTD Waduk Jati Gede ini menuntut agar hak-hak mereka didengar pihak pengambil kebijakan dan menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan serta penanganan permasalahan-permasalahan yang ada dalam proyek pembangunan ini. Konsentrasi Massa yang berawal di Alun-alun Darmaraja kemudian menelusuri Jalan Raya Wado, Dusun Malingping, menuju Desa Cigintung masuk Jalan Lingkar Genangan Waduk Jatigede dan menjelang siang hari kemudian bermuara di depan Kantor Satker NVT Pembangunan Waduk Jatigede, dilanjutkan kemudian dengan menyampaikan orasi silih berganti diselingi dengan meneriakkan yel-yel serta dilengkapi berbagai spanduk dan pamplet yang berisikan luapan ketidak puasan mereka terhadap kebijakan-kebijakan pihak Satker, Panitia Pembebasan tanah (P2T). Keadaan sempat memanas ketika massa mencoba memasuki gerbang Kantor Satker dan melempar botol minuman dan lainnya, yang dihadang pihak keamanan dari Dalmas Polres Sumedang, tetapi hal ini tak berlangsung lama, karena pihak satker memberikan kesempatan dialog yang diwakili oleh tokoh-tokoh OTD dan perwakilan Konsorsium. Ifan, Koordinator Demo Simpatik menyampaikan, bahwa Pembangunan Waduk Jatigede, ternyata pada kenyataannya hanya menyengsarakan rakyat, dalam implementasinya cenderung mengabaikan hak-hak dan aspirasi OTD Waduk Jatigede, “ Pembebasan lahan sampai saat ini belum tuntas, banyak yang belum dibebaskan, terlewat kekurangan luas, salah klasifikasi,salah penerima hak, terisolir dan rawan bencana “, katanya.Disampaikannya pula, bahwa saat ini terdapat 8.485 KK (26.010 jiwa) OTD Waduk Jatiegde yang masih beerdomisili di area genangan yang harus se Disampaikannya pula, bahwa saat ini terdapat 8.485 KK (26.010 jiwa) OTD Waduk Jatiegde yang masih beerdomisili di area genangan yang harus segera pindah/ dipindahkan. 80% (6.667 KK) menghendaki untuk di resettlement sesuai arah minat masing-masing, sisanya 13% swakarsa/ mandiri dan 7% transmigrasi, “ Hingga kini Pemprov. Jawa Barat dan kabupaten terkait belum menentukan kepastian hukum tentang program relokasi ”, tandasnya. Dilain kesempatan, Dedi, Sekjen. Konsorsium, mengatakan bahwa warga Sumedang jangan dijadikan korban bagi kepentingan Jatigede, tetapi harus dijadikan pemanfaat, baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun dalam pengelolaannya. Menjawab pertanyaan dan aspirasi warga, Atje Arifin Abdullah, Sekretasis Daerah Sumedang yang dalam hal ini bertindak sebagai Panitia Pengadaan tanah (P2T), mengatakan bahwa pembebasan lahan sudah sesuai dengan aturan, pembebasan lahan dilakukan atas laporan yang diterima dari Satker Jatigede dan P2T yang melakukan pendataan, ” Kita bersama-sama menentukan proses antara pemerintah, masyarakat dan satker, proses ini dilakukan agar masyarakat tidak dirugikan ”, kata Atje. Diakui Atje, bahwa pembebasan lahan tahun 1982, 1984 dan 1986 memang masih ada yang belum terakomodir dan akan diteliti daerah mana saja yang terlewat dan belum dibebaskan. Menyikapi aspirasi pengunjuk rasa, Ir. Muhammad Rijal, M.Sc, Kepala Satker Jatigede, menyampaikan bahwa ia hanya sebagai pemegang kuasa pengguna anggaran, dan hanya melakukan/ melaksanakan kegiatan saja, tidak dalam posisi pengambilan kebijakan, karena dalam pengambilan keputusan, harus sesuai dengan instruksi atasan, katanya. ” Jadi bila ada permasalahan, kami melakukan pengerjaan tidak sendiri, tetapi berdasarkan arahan dan petunjuk dari atasan ! ”, lanjutnya, tapi ia berjanji untuk membawa permasalahan yang disampaikan dalam dialog ini kepada atasnnya untuk segera ditindaklanjuti. Penyampaian aspirasi yang berlangsung cukup panas ini berakhir dengan penyampaian lembar aspiras dari masing-masing perwakilan, yang mengerucut pada tiga tuntutan, yaitu ; (1) Satuan Kerja NVT Pembangunan Waduk Jatigede harus segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan bagi kepentingan pembangunan waduk, sebelum pembangunan fisiknya selesai, (2) Pemprov. Jabar dan Kabupaten terkait, harus menyelesaikan dampak sosial pembangunan Waduk Jatigede, dengan memperhatikan hak-hak dan aspirasi OTD Waduk jatigede, (3) Menghentikan sementara pembangunan fisik Waduk Jatigede, sebelum adanya ketegasan dan kejelasan para pengambil kebijakan dalam menyelesaikan masalah dampak sosial pembangunan Waduk Jatigede.